Jumat, 26 November 2010

AKU PERCAYA SURGA DAN NERAKA ITU ADA



Mengapa kita harus mempercayai adanya surga dan neraka? Semnetara keduannya bersifat gaib?

“Ia (surga) telah disiapkan untuk orang-orang yang bertakwa” (QS: Ali Imran: 133).

“Ia (neraka) telah dipersiapkan untuk orang-orang kafir” (QS: Al Baqarah : 24)

 “Seandainya kalian melihat apa yang aku lihat, niscaya kalian akan lebih banyak menangis (daripada tertawa)…, aku melihat surga dan neraka” (HR: Muslim)

Dari ayat-ayat tersebut menyebutkan dengan jelas tentang adanya surga dan neraka.. lantas alasan apakah yang membuat saya tidak mengimaninya.  Sebagai seorang muslim kita tentu saja harus mengimaninya. Kita harus  yakin bahwasanya surga dan neraka itu ada dan tidak akan pernah binasa. Setiap insan yang beriman tentu ingin menikmati keindahan surga dan takut terjerumus dalam siksa neraka.

Surga adalah sebuah tempat tinggal yang disediakan oleh Alloh bagi orang-orang yang membela agama-Nya yaitu orang-orang  yang bertakwa. Di dalam surga itu terdapat kenikmatan yang tiada tara. Sebuah kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga dan belum pernah terbetik di dalam hati umat manusia.

Alloh ta’ala berfirman yang artinya, “Maka tidaklah ada jiwa yang mengetahui balasan yang disembunyikan pengetahuannya terhadap mereka, yaitu keindahan yang menyejukkan mata sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan” (QS: As Sajdah: 17)
Betapa indahkah surga sehingga tak dapat kita ukur dengan penglihatan, pendengaran bahkan sedikit tersirat dalam fikiran kita pun tidak.. subhanallah..
Sedangkan neraka ialah tempat tinggal yang disediakan Allah ta’ala bagi orang-orang yang memusuhi aturan-Nya. Di dalam neraka itu terdapat siksaan yang tidak akan sanggup ditanggung oleh manusia dan hukuman berat yang tidak bisa digambarkan.
Sungguh aku takakn mampu menerima siksa neraka Mu..

Sebuah kisah tentang nabi pun akan memperkuat saya mengimani bahwa surga dan neraka itu ada. Yaitu kisah Nabi Idris yang melihat surga dan neraka.
 Setiap hari Malaikat Izrael dan Nabi Idris beribadah bersama. Suatu kali, sekali lagi Nabi Idris mengajukan permintaan. “Bisakah engkau membawa saya melihat surga dan neraka?”
“Wahai Nabi Allah, lagi-lagi permintaanmu aneh,” kata Izrael.
Setelah Malaikat Izrael memohon izin kepada Allah, dibawanya Nabi Idris ke tempat yang ingin dilihatnya.
“Ya Nabi Allah, mengapa ingin melihat neraka? Bahkan para Malaikat pun takut melihatnya,” kata Izrael.
“Terus terang, saya takut sekali kepada Azab Allah itu. Tapi mudah-mudahan, iman saya menjadi tebal setelah melihatnya,” Nabi Idris menjelaskan alasannya.
Waktu mereka sampai ke dekat neraka,Nabi Idris langsung pingsan. Penjaga neraka adalah Malaikat yang sangat menakutkan. Ia menyeret dan menyiksa manusia-manusia yang durhaka kepada Allah semasa hidupnya. Nabi Idris tidak sanggup menyaksikan berbagi penyiksaan yang mengerikan itu. Api neraka berkobar dahsyat, bunyinya bergemuruh menakutkan, tak ada pemandangan yang lebih mengerikan dibanding tempat ini. Dengan tubuh lemas Nabi Idris meninggalkan tempat yang mengerikan itu.

 Kemudian Izrael membawa Nabi Idris ke surga. “Assalamu’alaikum…” kata Izrael kepada Malaikat Ridwan, Malaikat penjaga surga.
Waktu melihat isi surga, Nabi Idris kembali nyaris pingsan karena terpesona. Semua yang ada di dalamnya begitu indah dan menakjubkan. Nabi Idris terpukau  tanpa bisa berkata-kata melihat pemandangan sangat indah di depannya. “Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah…” ucap Nabi Idris beulang-ulang.
Nabi Idris melihat sungai-sungai yang airnya bening seperti kaca. Di pinggir sungai terdapat pohon-pohon yang batangnya terbuat dari emas dan perak. Ada juga istana-istana pualam bagi penghuni surga. Pohon buah-buahan ada disetiap penjuru. Buahnya segar, ranum dan harum.
Waktu berkeliling di sana, Nabi Idris diiringi pelayan surga. Mereka adalah para bidadari yang cantik jelita dan anak-anak muda yang amat tampan wajahnya. Mereka bertingkah laku dan berbicara dengan sopan.
Mendadak Nabi Idris ingin minum air sungai surga. “Bolehkah saya meminumnya? Airnya kelihatan sejuk dan segar sekali.”
“Silahkan minum, inilah minuman untuk penghuni surga.” Jawab Izrael. Pelayan surga datang membawakan gelas minuman berupa piala yang terbuat dari emas dan perak. Nabi Idris  pun minum air itu dengan nikmat. Dia amat bersyukur bisa menikmati air minum yang begitu segar dan luar biasa enak. Tak pernah terbayangkan olehnya ada minuman selezat itu. “Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah,” Nabi Idris mengucap syukur berulang-ulang.
Setelah puas melihat surga, tibalah waktunya pergi bagi Nabi Idris untuk kembali ke bumi. Tapi ia tidak mau kembali ke bumi. Hatinya sudah terpikat keindahan dan kenikmatan surga Allah.
“Saya tidak mau keluar dari surga ini, saya ingin beribadah kepada Allah sampai hari kiamat nanti,” kata Nabi Idris.
“Tuan boleh tinggal di sini setelah kiamat nanti, setelah semua amal ibadah di hisab oleh Allah, baru tuan bisa menghuni surga bersama para Nabi dan orang yang beriman lainnya,” kata Izrael.
“Tapi Allah itu Maha Pengasih, terutama kepada Nabi-Nya. Akhirnya Allah mengkaruniakan sebuah tempat yang mulia di langit, dan Nabi Idris menjadi satu-satunya Nabi yang menghuni surga tanpa mengalami kematian. Waktu diangkat ke tempat itu, Nabi Idris berusia 82 tahun.
 Allah berfirman :
“Dan ceritakanlah Idris di dalam Al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah orang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi, dan kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (QS Al-Anbiya:85-86).

Begitulah ceritanya .. subhanallah maha suci Allah.. lantas alasan apakah yang membut saya tidak mengimaninya ?? tentulah tidak ada.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar